
JUMLAH DOSEN D3 LABORATORIUM SAINS TERSERTIFIKASI KOMPETENSI BERTAMBAH LAGI
Program Studi D3 Laboratorium Sains kembali mencatat pencapaian membanggakan dengan bertambahnya jumlah dosen yang berhasil memperoleh sertifikasi kompetensi. Salah satu dosen bidang Fisika, Refpo Rahman, S.Pd., M.Si., berhasil lulus uji sertifikasi Tuk Safe Tra Indonesia dalam Skema Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara (PJPPU) pada Skema K3 Laboratorium. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen program studi dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik, khususnya dalam bidang laboratorium sains, yang menuntut keahlian teknis tinggi serta pemahaman mendalam mengenai keselamatan dan pengelolaan laboratorium.
Sertifikasi kompetensi merupakan langkah penting dalam dunia pendidikan tinggi, terutama dalam bidang laboratorium. Dengan adanya sertifikasi ini, dosen tidak hanya memiliki keahlian akademik, tetapi juga keterampilan teknis yang telah diakui secara profesional. Hal ini sangat penting dalam menjamin kualitas pembelajaran berbasis praktik, yang memerlukan standar keamanan tinggi serta pemahaman mendalam mengenai prosedur kerja di laboratorium.
Sebagai tenaga pengajar di bidang Fisika, Refpo Rahman, S.Pd., M.Si. kini memiliki kualifikasi tambahan yang mencakup pengendalian pencemaran udara dan keselamatan laboratorium. Skema Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara (PJPPU) berfokus pada pemahaman dan penerapan strategi untuk mengurangi dampak pencemaran udara di lingkungan laboratorium, Industri dan sekitarnya.
Keberhasilan ini juga mencerminkan komitmen Program Studi D3 Laboratorium Sains dalam terus meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan lulusan yang dihasilkan. Dengan bertambahnya jumlah dosen yang memiliki sertifikasi kompetensi, Program Studi D3 Laboratorium Sains semakin menunjukkan posisinya sebagai institusi pendidikan yang unggul dalam bidang laboratorium dan keselamatan kerja. Peningkatan kompetensi dosen ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja yang lebih luas bagi lulusan, karena mereka akan dibekali dengan ilmu yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri.