SOSIALISASI PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK JELANTAH PADA SISWA SMA N 8 KOTA BENGKULU

SOSIALISASI PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK JELANTAH PADA SISWA SMA N 8 KOTA BENGKULU

Dosen dan mahasiswa D3 Laboratorium Sains Universitas Bengkulu mengadakan kegiatan sosialisasi pembuatan sabun dari minyak jelantah di SMA N 8 Kota Bengkulu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi siswa mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), bahaya minyak jelantah terhadap lingkungan dan kesehatan, serta cara mengolah minyak jelantah agar lebih bermanfaat. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat memahami pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga serta menumbuhkan kesadaran akan potensi wirausaha dari bahan yang dianggap limbah.

Minyak jelantah merupakan limbah rumah tangga yang sering kali dibuang sembarangan, seperti ke selokan atau tanah, yang dapat mencemari lingkungan. Sayangnya, keterbatasan pengetahuan mengenai dampak negatif minyak jelantah membuat praktik ini masih sering dilakukan. Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air, mencemari tanah, serta berkontribusi pada pencemaran air yang berdampak buruk bagi ekosistem. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola limbah minyak jelantah.

Dalam sosialisasi ini, tim pengabdian memberikan edukasi mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah secara berulang untuk konsumsi, karena dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti kanker dan gangguan jantung. Sebagai solusi, tim memberikan pelatihan kepada siswa tentang cara memurnikan minyak jelantah dan mengolahnya menjadi sabun ramah lingkungan. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga membuka peluang bagi siswa untuk berwirausaha dengan memanfaatkan limbah menjadi produk yang memiliki nilai jual.

Kegiatan ini berlangsung secara interaktif, di mana siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan tetapi juga ikut serta dalam praktik pembuatan sabun dari minyak jelantah. Proses pembuatan sabun melibatkan beberapa tahap, mulai dari pemurnian minyak jelantah, pencampuran dengan larutan alkali (NaOH/KOH), hingga tahap pencetakan dan pengeringan sabun. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dapat lebih memahami bagaimana limbah dapat diolah menjadi produk bermanfaat.

Selain manfaat lingkungan, program ini juga bertujuan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Dengan mengetahui cara pembuatan sabun dari minyak jelantah, siswa memiliki peluang untuk mengembangkan produk ramah lingkungan yang dapat dijual sebagai produk sustainable living. Ini juga sejalan dengan program pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan yang dapat membantu menciptakan generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan dan inovasi dalam pengolahan limbah.

Melalui sosialisasi ini, diharapkan siswa dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan serta memiliki keterampilan baru dalam mengolah limbah menjadi produk yang bernilai guna. Program ini juga dirancang untuk berkelanjutan, sehingga dapat dipublikasikan sebagai referensi bagi gerakan pengabdian berikutnya. Dengan adanya edukasi seperti ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya pengelolaan limbah dan menerapkan praktik ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published.