Cegah Anemia, Tim Dosen D3 Kebidanan FMIPA UNIB Lakukan Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan di SMAN 9 Kota Bengkulu

Cegah Anemia, Tim Dosen D3 Kebidanan FMIPA UNIB Lakukan Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan di SMAN 9 Kota Bengkulu

Bengkulu, Juli 2025 — Tim dosen dari Program Studi D3 Kebidanan Fakultas MIPA Universitas Bengkulu melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja melalui Edukasi, Deteksi Dini, dan Intervensi Pencegahan Anemia pada Remaja Putri” di SMAN 9 Kota Bengkulu.

Kegiatan ini dipimpin oleh Nurul Fatimah Susanti, SST., M.Kes, dengan anggota Endah Purda Listya, SST., MPH, Evelyne Riandini, S.Si., M.Si, Hasrita Octaliana S.Tr.Keb, Bdn, M.Kes,  dan Ratna Widayati, S.Si., M.Sc, serta melibatkan mahasiswa D3 Kebidanan. Kegiatan ini didanai oleh PNBP FMIPA UNIB Tahun 2025.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia, melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) sebagai bentuk deteksi dini, serta memberikan tablet tambah darah (TTD) sebagai upaya intervensi pencegahan anemia.

Selama kegiatan berlangsung, para siswi tampak antusias mengikuti sesi edukasi interaktif yang dikemas menarik melalui presentasi PowerPoint dan media poster. Dalam sesi ini, peserta diajak berdiskusi mengenai penyebab, tanda-tanda, serta cara mencegah anemia dengan pola makan bergizi dan kebiasaan mengonsumsi TTD secara rutin.

“Anemia bukan hanya membuat tubuh mudah lelah, tetapi juga bisa berdampak pada prestasi belajar dan kesehatan reproduksi di masa depan. Remaja putri harus mulai peduli sejak dini,” ujar Nurul Fatimah Susanti selaku ketua tim pengabdian.

Setelah sesi edukasi, tim melanjutkan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin untuk mengetahui status anemia peserta. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa masih terdapat siswi yang mengalami anemia dan belum rutin mengonsumsi TTD. Karena itu, kegiatan ini juga diikuti dengan pemberian langsung tablet tambah darah serta penjelasan mengenai cara konsumsi yang benar.

Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan remaja sebesar 15,8% setelah kegiatan edukasi dilakukan. Selain itu, sebanyak 55% siswi memiliki status gizi normal, namun masih ditemukan 45% mengalami anemia ringan hingga sedang.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah. Kepala SMAN 9 Kota Bengkulu menyampaikan apresiasi dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin.

“Edukasi seperti ini sangat penting karena masih banyak siswi yang belum memahami pentingnya menjaga kesehatan darah dan gizi. Kami berterima kasih kepada tim dosen UNIB atas kepeduliannya,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Universitas Bengkulu menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah “Remaja Putri Bebas Anemia” dan meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi di kalangan pelajar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.